Welcome My Site
Login form
Main » 2009 » January » 24 » Misteri Satria langlang Jagad [Sinar Alloh Tumurun]
7:54 AM
Misteri Satria langlang Jagad [Sinar Alloh Tumurun]
A.   SINAR ALLAH TUMURUN

Dimulailah dari latihan silat yang aku gemari sehingga setelah dari pensucian tersebut akhirnya ketemu sahabatku yang sudah mumpuni dan mempunyai kesaktian, sahabat tersebut sangat antusias sekali untuk melatih silat dengan pengisian kekuatan tenaga dalam, karena demi rasa penghormatanku kepada sahabat maka aku diajak latihan silat di Padepokan Silat Panca Roba. Suatu malam di malam Jum’at Kliwon tahun 1989 di Padepokan tersebut diadakan sarasehan dan pengisian kekuatan kedalam tubuh para cantrik padepokan tersebut, aku tak berminat melihat keadaan tersebut, oleh sahabatku dipaksa untuk mau menerima kekuatan aliran tenaga dalam lewat pengisian sistem induksi, ternyata apa yang terjadi suatu keanehan yang luar biasa bahwa sahabatku terlempar jauh dan jatuh lalu bersujud dihadapanku sambil berkata ”Aku kalah tuwa karo awakmu” (saya kalah tua dengan kamu), hal itu terjadi saat mengisi kekuatan ke tubuhku sehingga aku merenung ada apakah di tubuhku ini ? pertanyaan selalu berkecamuk menyelimuti anganku. Pulang dari sarasean aku jalan kaki bersama adikku dan satu tetanggaku, dalam perjalanan badanku ini terasa panas sekali keringat bercucuran tiada henti sambil sempoyongan dipapah oleh adikku dan tetanggaku, hampir mendekati rumahku badan ini berubah menjadi menggigil dan terasa dingin lemah sekali rasanya dan akhirnya jatuh. Di waktu merasakan rintihan sakit, aku selalu didekati bayangan berwujud Bung Karno tersenyum dan mengelus tubuh lemahku ini dan bangkitlah aku dari rasa sakit.

Esok paginya aku masuk kerja, ada temanku yang bilang waktu malam Jum’at Kliwon bermimpi melihat aku berada di suatu Pedepokan Silat, menurut temanku tersebut "Ada seorang nenek tua renta menghampiri aku disaat sedang melakukan jurus-jurus dan aku disuruh melepas sabuk putih yang melilit di pinggangku, setelah melepas sabuk aku jatuh pingsan dan dibawa ke gubug reyot di tengah hutan oleh nenek tua tersebut, disitu terlihat ada seorang kakek-kakek tua berjubah putih. Aku ditidurkan terlentang di balai-balai bambu depan kakek tua yang sedang bersila tersebut dan terjadilah suatu keanehan, dari sebelah timur ada cahaya kemilau "sak sodo lanang” (lidi tunggal) memancar menuju tangan kananku seketika aku bangkit dengan kharisma kewibawaan dan kekuatan yang sangat dahsyat. Sedangkan temanku itu dalam mimpi di alam bawah sadarnya bertanya pada si kakek tersebut "Surya punapa menika eyang ?” (Sinar apakah itu kakek ?), jawab kakek "iku aran surya mustika raja, awujud watu jenis firus kang manjing jroning asta bocah iku” (itu sinar mustika raja, berwujud batu firus yang masuk kedalam tangan anak tersebut). Dari keterangan temanku tersebut  seketika aku melihat keadaan tangan kananku ternyata ada suatu keanehan dari sebelumnya, mengapa timbul bintik merah dan keras seperti tai lalat yang sangat terasa bila diraba inikah wujud kekuatan tersebut ? (Allahualam).

Hampir di waktu setiap malam Jum’at Kliwon sudah pasti sahabatku selalu mengajak untuk sarasehan, pada suatu ketika aku melihat ada kegaduhan di antara peserta sarasehan, ternyata ada yang pamer ilmu mereka saling berlomba pamer kekuatan, maka dengan permohonan pada Allah sambil menahan nafas ternyata ada seseorang yang tampil bagai gerakan singa hanya terpaku diam tanpa gerakan dan lemaslah dia, di antara mereka ternyata ada seseorang yang dianggap paling pintar dan ampuh yang mengendalikan permainan "kesurupan” tersebut, dia berasal dari Sebuah Elite Perguruan Silat Tenaga dalam di Yogyakarta, orang tersebut terus mencari sumber kekuatan yang menghancurkan permainan buatannya dan tersebar berita bahwa orang tersebut sangat terkenal bahwa sekali pukul dengan kekuatan jarak jauh maka si musuh sudah pasti jatuh dan terlempar, akhirnya dia tahu kalau aku yang telah melakukan dan dia langsung menantang, terjadilah pertempuran kekuatan bathin yang amat dahsyat, akupun siaga dengan penuh kewaspadaan, ternyata apa yang terjadi, tidak sedikit pun aku goyah menghadapi kekuatannya, maka orang tersebut memeluk dan meraba sekujur tubuhku langsung menyerah pada aku dan bertanya "Mas penjenengan meguru wonten pundi ?  "lan pusaka punapa ingkang panjenengan agem” (Mas kamu berguru dimana ? dan pusaka apa yang kau pakai) aku jawab pertanyaan itu "Aku meguru marang Allah, pusakaku iman lan taqwa”. (Aku berguru pada Allah, pusakaku iman dan taqwa) akhirnya orang tersebut menunduk dan menjabat tanganku.

Pada suatu sore aku pernah didatangi dua pendekar, mereka tahu kalau aku mempunyai kekuatan maka mereka ingin mencoba, mula pertama tantangan itu tidak aku terima namun karena mereka memaksa maka tantangan tersebut  aku terima dengan syarat kalau ada apa-apa jangan menuntut. Benar di lapangan bulutangkis milik tetanggaku terjadilah pertarungan, mereka mengerahkan kekuatan pamungkas namun hanya dengan pandangan mata disertai hentakan tangan, mereka terlempar jatuh tak bangkit kembali akhirnya mereka bersujud dan ingin berguru pada aku hal ini kutepis dengan senyum saja yang akhirnya ketahuan dari pengakuan kedua orang tersebut bahwa mereka diutus oleh gurunya. Maka dengan ucapan salam mohon sampaikan pada gurumu kalau cara demikian bukanlah cara ksatria datanglah kalau engkau ingin tahu, namun ditunggu sampai batas waktu mereka tak kelihatan itulah orang-orang takabur yang selalu merasa paling jagoan, ingatlah diatas langit masih ada langit.
 

Views: 1798 | Added by: satriaputih212 | Rating: 2.0/2
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Calendar
«  January 2009  »
SuMoTuWeThFrSa
    123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
Entries archive
Site friends
  • Create a free website
  • Online Desktop
  • Free Online Games
  • Video Tutorials
  • All HTML Tags
  • Browser Kits
  • Statistics

    Total online: 1
    Guests: 1
    Users: 0